29 Okt 2011

MENGATASI BALITA SUSAH MAKAN

Balita yang hanya makan makanan yang disukainya sulit untuk mengembangkan rasa suka terhadap berbagi makanan lainnya. Jangan terlalu khawatir; hampir semua anak balita susah makan terutama anak yang telah berusia diatas satu tahun, makan tidak harus banyak tapi yang terpenting adalah semua kebutuhan gizinya harus terpenuhi.



Masalah balita susah makan pernah saya alami sendiri sebagai seorang ibu. Tentu saja kita akan merasa bingung apabila anak kita tidak mau makan.Berikut beberapa tips yang saya dapatkan dari dokter spesialis anakn saya agar balita anda tidal lagi susah makan.



1. Setelah umur 2 tahun kurangi konsumsi susu formula atau bahkan kalu bisa dihentikan saja. Anak setelah umur 2 tahun sebenarnya sudah tidak memerlukan konsumsi susu. Seperti halnya seorang ibu yang menyusui anaknya, setelah 2 tahun air susu ibu juga akan habis.



2. Makan tidak harus banyak. Memberi makan kepada balita susah makan tidak harus banyak yang terpenting semua kebutuhan gizinya terpenuhi.



3. Berikan camilan yang sehat dan mengenyangkan, untuk mengimbangi porsi makannya yang kurang. Contoh camilan sehat diantaranya adalah biskuit, kue, buah, puding atau agar-agar.



4. Ubah rasa dan tampilan makanan. Anda bisa membentuk nasi seperti wajah orang kemudian menambah pernak pernik hidung, mata dan telinga dari sayur – sayuran dan lauk pauknya. Selain itu perbanyak referensi mengenai resep makanan bayi.



5. Untuk anak yang suka pilih – pilih makan, cobalah makan makanan yang tidak disukainya itu di depannya dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama kelamaan, si kecil akan tertarik untuk mencobanya.



Tiap – tiap anak mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa balita susah makan ini umumnya sekitar 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.

28 Okt 2011

BERBAGAI HAL TENTANG BALITA

Merawat bayi sungguh bukanlah sesuatu hal yang mudah. Sebagai seorang ibu kita harus tahu segala hal tentang balita.



Berikut adalah berbagai hal tentang balita yang sering kita dengar dan lakukan sehari – hari. Tapi apakah yang kita lakukan itu sudah benar ? Teruskan membaca maka anda akan tahu mana yang benar dan mana yang hanya mitos.



1. Menjemur Bayi di Pagi Hari

Anggapan masyarakat bahwa bayi harus dijemur di pagi hari, hal ini tak sepenuhnya benar. Bayi memang perlu dijemur di waktu pagi hari untuk menghangatkan tubuhnya, tapi tidak perlu setiap hari. Dan juga, tak perlu lama-lama, cukup 10 - 15 menit di bawah jam 8 pagi. Terutama apabila bayi terlahir berwarna kuning. Sinar matahari pagi hari bisa menguraikan bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan akan dikeluarkan sebagai urin.



2. Susu Botol Saat Tidur

Memberikan susu botol pada bayi saat terbangun malam hari membuat anda lebih praktis dan bayi pun segera tidur. Tetapi, susu botol bisa mengganggu perkembangan bayi. Karena, endapan susu dapat berkumpul di bagian gusi. Disisi lain, bayi mudah terkena infeksi telinga karena susu yang diminum bisa masuk ke saluran eustachius yaitu penghubung antara tenggorokan bagian belakang dan telinga bagian belakang. Jadi, jika harus memberikan susu botol, angkat bayi dan pangku agar kepala bayi lebih tinggi dari badannya. Setelah itu tidurkan kembali tanpa botol.



3. Mandi Air Dingin Membuat Bayi Kuat

Anggapan bahwa memandikan bayi dengan air dingin bisa membuat bayi kuat, hali itu sangat tidak benar. Bayi justru sangat rentan terhadap suhu dingin. Itulah mengapa setelah lahir orangtua membedong bayinya. Air dingin dapat membuat metabolisme dan pembakaran tubuh bayi meningkat, sehingga makanan didalam tubuh bayi bisa habis untuk mengatur suhu tubuhnya. Bayi bisa kehabisan tenaga dan akhirnya mudah sakit. Bayi harus dimandikan dengan air hangat.



4. Bayi Berliur, Wajar.

Bayi berliur adalah wajar, sebab bayi hingga usia 4 tahun aktif memproduksi air liur. Namun bila berlebihan, kemungkinan bisa terjadi peradangan atau infeksi di rongga mulutnya. Air liur juga menjadi tanda tumbuhnya gigi bayi. Jadi, bukan karena ngidam tak terpenuhi.



5. Bayi Boleh Ngompol

Sampai usia sekitar dua tahun, wajar bila masih ngompol. Karena, kontrol air seninya belum berfungsi dengan sempurna. Meski demikian, mengajarkan bayi untuk buang air lebih dini akan jauh lebih baik, sehingga pada saat usia dua tahunan anak sudah bisa mengontrol kandung kemihnya. Kalau sampai di atas 2 tahun masih ngompol, waspadai kemungkinan terjadinya masalah psikologis atau biologis pada anak.



6. Gumoh Sesudah Makan

Gumoh adalah mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah ia makan atau menyusu. Gumoh teerjadi apabila bayi kekenyangan atau bila banyak udara terikut masuk saat ia makan atau menyusu. Gumoh juga bisa terjadi apabila salah memposisikan anak saat makan, misalnya makan dengan posisi telentang atau gurita bayi terlalu kencang mengikat tubuhnya.



Sedikit ulasan diatas paling tidak akan menambah pengetahuan kita tentang balita sehingga kita bisa memberikan yang terbaik untuk anak – anak kita.

27 Okt 2011

PENTINGNYA GIZI PADA BALITA

Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah terserang penyakit, karena gizi pada balita memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.



Gizi pada balita tidak hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga dapat mempengaruhi kecerdasan anak. Apabila gizi yang dibutuhkan oleh otak tidak tercukupi dengan baik maka akan berpengaruh pada kecerdasan otak sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.



ASI merupakan sumber gizi terbaik dan paling alami yang diberikan seorang ibu kepada anaknya. ASI banyak mengandung protein, karbohidrat, vitamin, lemak, dan air yang berubah menjadi sebuah perlindungan yang sangat kokoh untuk tubuh dari penyakit. ASI juga mengandung kolostrum, yaitu suatu zat kekebalan tubuh yang khusus, dan tidak pernah terdapat pada jenis makanan yang lain.



ASI tidak diberikan seumur hidup, meskipun ASI kaya akan gizi. Setelah bayi berumur satu tahun, dia sudah boleh makan makanan seperti orang dewasa. Tapi untuk tetap menjaga kekebalan tubuhnya dari penyakit, anak harus diberikan makanan - makanan yang sehat, yaitu makanan yang tidak membahayakan kesehatannya. Zat makanan atau zat gizi yang diperlukan tubuh antara lain protein, karbohidrat, vitamin, lemak, mineral dan air.



Keadaan gizi pada balita merupakan salah satu faktor yang menentukan daya tahan tubuhnya. Pertumbuhan anak pasa masa balita amat pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Selain itu, alat pencernakan anak balita belum berkembang dengan sempurna. Disisi lain, anak balita sangat rentan terhadap penyakit gigi sehingga menyulitkan makannya. Gigi susu sudah lengkap pada umur 2 - 2,5 tahun, tetapi belum dapat digunakan untuk mengunyah dan mengerat makanan yang keras. Oleh karena itu, pengaturan makanan dan menu harus direncanakan dengan hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.