6 Mar 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita


Pertumbuhan balita dari awal ia lahir dari hari ke hari tentu tidak akan terlewatkan begitu saja, terutama bagi seorang ibu. Mengikuti dan memperhatikan perkembangan buah hati memang sangat menyenangkan terlebih lagi apabila Anda adalah orangtua baru. Melihat proses tumbuh kembang buah hati secara bertahap tentu akan menjadi suatu hal yang sangat membahagiakan.

Tidak semua balita memiliki tingkat pertumbuhan yang sama, karena tentu berbeda-beda faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Secara umum ada dua hal yang mempengaruhi pertumbuhan balita 2-5 tahun, yaitu

1.      Faktor Biologis

Salah satu faktor biologis yang mempengaruhi pertumbuhan balita adalah faktor genetic. Faktor genetic menjadi penentu terbentuknya individu yang dapat diartikan sebagai faktor bawaan dari orang tuanya. Faktor genetic adalah modal dasar yang menentukan hasil akhir proses tumbuh kembang.

2.      Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan balita antara lain adalah :

·        Lingkungan Biologis.

Yang termasuk dalam faktor lingkungan biologis adalah Ras/suku bangsa, Umur, Gizi, Perawatan kesehatan, dan penyakit. Anakyang memiliki penyakit menahun akan terganggu pertumbuhan dan pendidikannya.

·        Lingkungan Fisik.

Yang termasuk dalam factor lingkungan fisik adalah cuaca, musim, keadaa geografis daerah, dan sanitasi. Sanitasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan balita karena apabila sanitasi buruk dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit.

·        Lingkungan Psikososial

Yang termasuk dalam factor lingkungan psikososial adalah stimulasi, motivasi belajar, stres, dan kualitas anak dan orang tua. Jenis stress yang dapat menghambat pertumbuhan balita antara lain, rendah diri, terlambat bicara, atau nafsu makan menurun.

22 Feb 2012

Balita Batuk

Pada dasarnya, batuk adalah salah satu bentuk dari mekanisme pertahanan tubuh untuk untuk membersihkan jalan napas. Balita yang terkena infeksi virus, misalnya produksi lendirnya akan meningkat. Secara reflek, ia akan batuk agar lendir di saluran napas keluar dan tertelan. Perlu diketahui bahwa batuk bukanlah penyakit, tetapi gejala. Yang terpenting adalah pikirkan apa penyebabnya.

 

Apabila batuk disebabkan karena alergi maka batuk akan hilang dengan sendirinya, bila faktor pencetus alergi dihindari. Kalau batuk yang diderita bukan karena infeksi virus influeza atau selesma, ini berarti Anda bisa menghindari pecetusnya. Misalnya saja, debu, polusi, asap rokok, atau makanan tertentu.

 

Orang tua patut waspada apabila balita batuk karena ada penyakit yang ditandai oleh batuk akut, misalnya pneumonia. Pneumonia adalah suatu radang atau infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh kuman atau bakteri. Pada balita bahkan dapat menyebabkan kematian. Yang perlu diperhatikan, selain batuk, pneumonia biasanya juga ditandai oleh sesak napas, panas tinggi, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. (klik disini untuk info pneumonia)

Balita batuk dapat diatasi dengan beberapa cara berikut :

·         Batuk di malam hari
Tidurkan balita dengan kepala agak lebih tinggi dari tubuhnya.

·         Batuk karena lendir
Telungkupkan balita dan tepuk-tepuk punggungnya agar dahaknya bisa keluar.

·         Meredakan gatal di tenggorokan
Berikan balita air jeruk hangat yang dicampur dengan madu (khusus untuk balita diatas 1 tahun)

·         Jika batuk terus menerus
Bantu balita bernapas lebih lega dengan penguapan selama 20 menit.

 

Usahakan anak selalu dalam keadaan hangat, lindungi anak dari asap rokok untuk menghindari batuk. Selain itu, kecapekan setelah berlari-lari juga bisa menyebabkan anak batuk.

 

Apabila batuk belum juga reda setelah 3-4 hari atau apabila balita batuk disertai darah dan mengi, segera bawa ke dokter.

21 Feb 2012

Angka Kematian Balita

Angka kematian balita di dunia mengalami penurunan cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir termasuk di negara - negara miskin. Meski demikian, target Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai tahun 2015 diperkirakan masih jauh yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup untuk angka kematian balita dan 17 per 1.000 kelahiran hidup untuk angka kematian bayi.

 

Penurunan angka kematian balita ini tidak hanya dialami negara-negara makmur, namun juga di negara - negara miskin. Bahkan peringkat 5 besar penurunan angka kematia balita didominasi oleh negara – negara miskin, yakni Sierra Leone, Republik Niger, Malawi, Libia dan Timor Leste.

 

Beberapa negara memang masih mencatat angka kematian yang cukup tinggi, bahkan hampir 50 persen dari angka kematian balita di seluruh dunia terkonsentrasi di 5 negara. Kelima negara tersebut adalah India, Nigeria, Kongo, Pakistan dan China.

 

Sementara itu, Angka kematian balita Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yakni 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia, selanjutnya 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina.

 

Dari seluruh kematian balita, usia di bawah 1 tahun menyumbang angka paling besar yaitu 70 persen. Kematian bayi baru lahir juga cukup tinggi, karena  40 persen kematian balita di seluruh dunia terjadi pada bulan pertama kelahiran bayi.

 

Penurunan ini memang patut disyukuri, tetapi Unicef mengimbau para pemimpin dunia untuk tidak lengah. Bagaimanapun angka yang tercatat tahun 2010 masih sangat jauh dari target MDGs  yang harus dicapai tahun 2015 yakni menurunkan angka kematian balita hingga 2/3 dari angka tahun 1990.

16 Feb 2012

Pneumonia Balita

Penyakit pneumonia rentan menyerang balita,  hal ini umumnya diakibatkan karena lemahnya atau belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh balita. Sehingga mikrorganisme atau kuman akan lebih mudah menyerang pertahanan tubuh balita.

 

Pneumonia pada balita dapat terjadi apabila:

·         Imunisasi tidak lengkap

·         Kondisi kurang gizi serta pemberian ASI yang tidak memadai

·         Tertular dari penderita batuk

·         Lingkungan tidak sehat.

·         Menghirup asap atau debu secara berulang-ulang.

 

Tanda – tanda pneumonia pada balita, dapat dilihat dari hal-hal seperti berikut :

1.      Batuk disertai nafas yang cepat. Nafas cepat pada balita tergantung pada umur anak.

·         Umur < 2 bulan, dianggap sesak nafas apabila nafasnya 60 kali permenit atau lebih

·         Umur 2 – 12 bulan, dianggap sesak nafas apabila nafasnya 50 kali permenit atau lebih

·         Umur 1 – 5 tahun, dianggap sesak nafas apabila nafasnya 40 kali permenit atau lebih

2.      Batuk disertai adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.

Hal ini dapat dilihat dari adanya cekungan pada dada bagian bawah setiap anak menarik nafas.

 

Dianjurkan bagi para orangtua yang mempunyai balita sebaiknya jangan merokok di dalam rumah. Karena asap rokok dapat menempel di mana saja dan mengganggu pernafasan balita anda. Selain itu anda harus mengantisipasi dengan pemberian vaksin IPD (Invansive Pneumococcal Disease). Karena hanya dengan vaksin inilah penyakit meningitis (radang selaput otak) dan pneumonia (radang paru) bisa dihindari. Cara pencegahan lain yang dapat dilakukan oleh para orang tua adalah

·         jauhkan dari penderita batuk

·         berikan asi pada bayi sampai dengan umur 2 tahun

·         bersihkan lingkungan rumah terutama ruangan tempat balita dan usahakn memiliki udara bersih dan ventilasi yang cukup.

 

Namun bagaimana apabila penyakit pneumonia pada balita sudah terjadi ? Berikut adalah cara merawat balita yang menderita pneumonia.

·         Tingkatkan pemberian makanan bergizi

·         Tetap berikan ASI pada anak usia 0-2 Tahun

·         Berikan minum lebih banyak dari biasanya

·        Jika batuk dapat diberikan obat batuk tradisional seperti campuran 1 sendok the air jeruk nipis dengan 2 sendok teh kecap manis/ madu, berikan 3-4 kali sehari.

·      Jika badan anak panas kompres dengan Air Hangat dan jangan memakai selimut atau pakaian tebal (untuk mempercepat penguapan panas).

·         Jika hidung tersumbat karena pilek bersihkan dengan sapu tangan bersih / Tissue dan buang di tempat sampah(jangan dibuang sembarangan).

·      Bila kondisi Balita menjadi buruk/ bertambah parah SEGERA bawa ke Petugas kesehatan/ tempat Pelayanan Kesehatan terdekat

14 Feb 2012

Mengatasi Balita Pilek


Balita pilek disebabkan oleh virus. Umumnya berlangsung dalam rentang waktu 3 – 14 hari, tergantung daya tahan tubuh balita yang menderita pilek. Tidak ada obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh balita terhadap infeksi virus flu akan meningkat sejalan dengan waktu.


Cara pencegahan agar balita pilek tidak terjadi, adalah sebagai berikut :

·         Sering cuci tangan

·         Hindari kontak erat dengan penderita flu

·         Jaga kebersihan rumah seperti di kamar mandi, dapur, dsb.


 Apabila balita pilek sudah terjadi maka yang harus kita lakukan adalah :

·         Beri makanan yg hangat supaya hidung tidak mampet (mis sup ayam, jagung, dsb).

·         Kuatkan daya tahan tubuh dengan makanan yg sehat, perbanyak minum cairan.

·         Matikan/kecilkan AC (jika menggunakan AC). Kalau perlu, taruh satu ember berisi air mendidih setelah anak tidur.

·         Jika hidung mampet: buat uap panas dengan cara meneteskan minyak kayu
putih di ember berisi air panas, lalu hirup uapnya.

·         Perlu diingat bahwa pilek pada umumnya disebabkan oleh virus, jd tdk
membutuhkan antibiotik.

Kadang – kadang , kita sering menyamakan alergi dengan flu. Pada alergi yg mengenai hidung, balita juga akan ”meler” tetapi anak tidak demam dan tetap aktif bermain. Bukan berarti juga balita menderita infeksi virus flu.