27 Okt 2011

PENTINGNYA GIZI PADA BALITA

Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah terserang penyakit, karena gizi pada balita memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.



Gizi pada balita tidak hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga dapat mempengaruhi kecerdasan anak. Apabila gizi yang dibutuhkan oleh otak tidak tercukupi dengan baik maka akan berpengaruh pada kecerdasan otak sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.



ASI merupakan sumber gizi terbaik dan paling alami yang diberikan seorang ibu kepada anaknya. ASI banyak mengandung protein, karbohidrat, vitamin, lemak, dan air yang berubah menjadi sebuah perlindungan yang sangat kokoh untuk tubuh dari penyakit. ASI juga mengandung kolostrum, yaitu suatu zat kekebalan tubuh yang khusus, dan tidak pernah terdapat pada jenis makanan yang lain.



ASI tidak diberikan seumur hidup, meskipun ASI kaya akan gizi. Setelah bayi berumur satu tahun, dia sudah boleh makan makanan seperti orang dewasa. Tapi untuk tetap menjaga kekebalan tubuhnya dari penyakit, anak harus diberikan makanan - makanan yang sehat, yaitu makanan yang tidak membahayakan kesehatannya. Zat makanan atau zat gizi yang diperlukan tubuh antara lain protein, karbohidrat, vitamin, lemak, mineral dan air.



Keadaan gizi pada balita merupakan salah satu faktor yang menentukan daya tahan tubuhnya. Pertumbuhan anak pasa masa balita amat pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Selain itu, alat pencernakan anak balita belum berkembang dengan sempurna. Disisi lain, anak balita sangat rentan terhadap penyakit gigi sehingga menyulitkan makannya. Gigi susu sudah lengkap pada umur 2 - 2,5 tahun, tetapi belum dapat digunakan untuk mengunyah dan mengerat makanan yang keras. Oleh karena itu, pengaturan makanan dan menu harus direncanakan dengan hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar