17 Nov 2011

Status Gizi Balita

Status gizi balita adalah hal yang sangay penting yang harus diketahui oleh semua orang tua. Tumbuh kembang anak di usia balita perlu perhatian yang lebih karena fakta menunjukkan bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa balita, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).

Anda dapat mengetahui status gizi balita anda dengan cara mencocokkan umur anak (dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, apabila berat badannya kurang, maka status gizinya kurang.

Ukuran yang biasa digunakan untuk menentukan status gizi balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering digunakan sebagai gambaran perkembangan otak.


Sementara itu ukuran status gizi balita yang biasa digunakan di Indonesia adalah berat badan menurut umur. Parameter ini dipakai di seluruh Posyandu di Indonesia.

Penyebab utama terjadinya kurang gizi pada balita adalah :

1.    Kemiskinan, sehingga kebutuhan pangan anak tidak dapat terpenuhi dengan baik.

2.    Infeksi (diare),

3.    Ketidaktahuan orang tua karena kurang pendidikan sehingga pengetahuan gizi rendah, atau faktor tabu makanan dimana makanan bergizi ditabukan dan tak boleh dikonsumsi anak balita.

 

Kekurangan gizi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan fisik serta mentalnya. Anak kelihatan pendek dan kurus dibandingkan teman-teman sebaya yang lebih sehat. Ketika memasuki usia sekolah prestasi tidak menonjol karena kecerdasannya terganggu.

Untuk mengatasi keadaan kurang gizi pada balita, memerlukan peranan dari seluruh keluarga, tenaga kesehatan, dan juga pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas Posyandu, dalam hal penyuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan.Pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat agar akses pangan tidak terganggu.

Semua nutrisi penting bagi anak dalam usia pertumbuhan. Perhatikan asupan empat sehat lima sempurna dengan kuantitas yang cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar